KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, taufiq, dan hidayah Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
penelitian kitab studi tafsir modern ini. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menuju cahaya
islam sampai saat ini.
Muhammad Ali Al-Sayis merupakan
salah satu tokoh mufassir pada era modern yang mengarang kitab At-Tafsir Ayaat Al-Ahkam. Seperti dilihat dari nama kitab tersebut telah terlihat corak tafsir ayat ahkam ini menjelaskan tentang ayat-ayat
hukum yang ada dalam Al Qur’an atas dasar faham ahlu sunnah wa al jama’ah atau
madzhab empat, penulis menggunakan dasar tertibnya surat dan ayat-ayatnya tidak
menggunakan bab-bab seperti dalam kitab fiqh, akan tetapi seluruh ayat-ayatnya
behubungan dengan hukum. Dalam kitab tersebut pengarang tidak mencantumkan
pengantar dalam pembukaan kitabnya sehingga tidak dapat diketahui secara terperinci
latar belakang penulisan kitab maupun keterangan-keterangan lain yang
berhubungan dengan kitab ini yang secara langsung diterangkan oleh penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Muhammad Mansur yang
telah memberikan saya kesempatan dan telah memberikan bimbingan untuk meneliti lebih mendalam kitab At-Tafsir Ayaat Al-Ahkam ini. Tentu dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya harap pembaca dapat memberi kritik dan saran
supaya makalah penelitian ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
A. Latar belakang...................................................................................................... 3
A. Latar belakang...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. Biografi
Muhammad Ali Al-Sayis....................................................................... 4
B. Latar Belakang Penulisan
Kitab Al- Ahkam .......……………………………... 5
C. Hubungan
Latar Belakang Penulisan dengan Metode Penulisan Kitab...............6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 8
A. Kesimpulan............................................................................................................. 8
B. Saran…................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kitab Tafsir modern tentunya
memiliki perbedaan dengan kitab tafsir klasik. Perbedaan tersebut salah satunya
dapat dilihat dari aspek sistematika dan metode penulisan kitab modern yang
berhubungan erat dengan objek sasaran yang dituju yaitu para pembaca tafsiran
sang penulis. Tentunya para pembaca kitab tafsir pada masa klasik dengan masa
modern memiliki perbedaan sudut pandang dan perkembangan pemikiran dalam
memahami sebuah kitab tafsir, oleh karena itu penulis kitab tafsir modern harus
bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman di masa modern saat ini. Salah
satunya dengan memperbaiki maupun mengambangkan sitematika dan metode penulisan
kitab tafsir dari sifat-sifat klasik agar dapat diterima maupun mudah dipahami
para pembaca tafsir di era modern.
Dilihat dari baground penulis kitab
At-Tafsir Ayaat Al-Ahkam yang merupakan seorang
profesor di fakultas Syari’ah Universitas
Al-Azhar Kairo tentunya akan mempengaruhi corak sistematika maupun metode yang
digunakan Muhammad Ali Sayis dalam penyusunan kitab tafsir Al Ahkam tersebut.
Seorang profesor tentunya memiliki standar sitematika yang tinggi dalam
melaksanakan kegiatan tulis menulis termasuk dalam menulis sebuah kitab tafsir.
Hal ini sejajar dengan ketinggian aspek intelektual maupun pengalaman yang
telah dimiliki sepanjang perjalanannya meraih gelar akademik tersebut.
Dalam makalah penelitian ini, saya akan membahas lebih mendalam mengenai
latar belakang penulisan
kitab Al-Ahkam dan apa hubungan latar belakang penulisan kitab dengan metode
penulisan kitab Al-Ahkam itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1) Bagaimana biografi Muhammad Ali
Al-Sayis?
2) Apa latar belakang Muhammad Ali
Al-Sayis menulis Tafsir
Al-Ahkam?
3) Apa hubungan
latar belakang penulisan kitab dengan metode penulisan kitab?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Muhammad Ali Al-Sayis
Muhammad Ali Al Sayis dilahirkan pada
tahun 1319H/1899M di kota Matubis[1] di kabupaten Kafru
Al Syaikh, salah satu dari kabupaten yang menghadap ke laut di Mesir. Beliau
sudah menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan meskipun usianya baru menginjak
sembilan tahun.
Muhammad Ali Al- Sayis belajar dan
menamatkan keilmuannya di Mesir. Ketika usia beliau 28 tahun, beliau menjadi
salah satu mahasiswa yang alim di Al-Azhar berkat kepandaiannya. Beliau tinggal
di kota Asyuth, kemudian Ali Al Sayis pindah kuliah pada jurusan Ushuluddin
sebagai dosen pada jurusan tersebut hingga akhirnya beliau diangkat menjadi
dekan kuliah fakultas Ushuluddin. Pada tahun 1927 M beliau mendapatkan gelar
kedoktoran. Selanjutnya lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1932 M beliau
mendapat penghargaan khusus bidang syar’i. Pada tahun 1950 M beliau menjadi
salah satu anggota ulama pembesar Mesir. Mulai tahun 1953 M hingga wafat pun
beliau menjadi salah satu anggota majlis tertinggi di Al Azhar.[2] Pada tahun 1957 M beliau diangkat
menjadi dekan fakultas Syariah. Dari beberapa informasi yang penulis dapat
bahwa beliau adalah salah satu dosennya Qurais Shihab (penulis tafsir
al misbah) ketika belajar di Al Azhar.
Selain menulis kitab tafsir Al-Ahkam,
Muhammad Ali Al-Sayis juga menulis beberapa kitab diantaranya, Tarih Al
Tasri’ Al Islamy, Tahdiid Awaail Al Syuhur Al Arobiyah, Tankiihu
Wa Tashiihu Tafsir Ayat Al Ahkam.[3]
Pada akhir hanyatnya Muhammad Ali Al Sayis
meninggal ketika fajar hari Rabu awal Dzul Hijjah 1396H/1976M.
B.
Latar Belakang Penulisan Kitab Al- Ahkam
Seperti yang telah saya kemukakan
pada kata pengantar makalah penelitian ini, dalam kitab tafsir Al-Ahkam penulis
tidak menyertakan kata pengantar dalam menyusun kitabnya. Mungkin ini menjadi
salah satu kekurangan dari kitab Al Ahkam karya Ali Al-Sayis tersebut. Sehingga
penulis tidak secara terbuka menjelaskan apa latar belakang sehingga beliau
menulis kitab tersebut.
Sebelum mengetahui latar belakang penulisan kitab Al
Ahkam, perlu diulas terlebih dahulu sekilas mengenai kitab tersebut. Tafsir Al-Ahkam
terbagi atas empat jilid dalam satu kitab dalam empat tahap tahun ajaran sesuai
dengan pengajaran kuliah Syariah Universitas Al Azhar Kairo. Kitab tafsir
tersebut berisi 814 halaman yang terbagi dalam empat sanah, yang pertama 176 sanah, yang kedua
238 sanah , yang ketiga 192 sanah dan yang ke empat 208 sanah.[4] Pada jilid
yang pertama dimulai dengan
penyebutan daftar ayat dalam surat Al Baqarah.[5]
Pada jilid kedua dimulai dengan
runtutan ayat dari surat Ali Imron, surat An Annisa, surat Al Maidah, surat Al An’am
dan juga surat Al A’raf.[6]
Pada jilid yang ketiga di mulai
dengan penyebutan ayat dari surat Al Anfal, surat At Taubah, surat An Nahl,
surat Al Isra’, surat Al Hajj, surat An Nur.[7]
Sedang jilid yang terakhir terbagi dalam dua bagian: bagian yang pertama
ayat-ayat ahkam dari surat Lukman sampai pada surat Al Hujurat, sedang bagian
yang kedua dari surat Al Waqi’ah sampai pada surat Al Muzammil.[8]
Penulis dalam kitabnya tidak memberikan kata pengantar
ataupun metode yang dipakai dalam menulis tafsir ini, akan tetapi tafsir
ini untuk pengajaran untuk mahasiswanya dengan menyertakan seluruh pendapat
ulama madzhab empat yang memiliki pendapat paling kuat. Namun uniknya dalam
kitab tafsir ini tidak didapati pendapat penulis yang lebih condong kepada
salah satu madzhab seperti halnya ulama-ulama fiqh yang kadang lebih condong
kepada apa yang diyakininya ataupun yang di pelajarinya.[9]
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa latar belakang
penulisan kitab Tafsir Ayat al-Ahkam merupakan diktat sebagai bahan mengajar
yang disusun oleh Muhammad Ali al-Sayis untuk kalangan mahasiswa fakultas
Syari’ah di Universitas Kairo, Mesir. Namun setelah mengalami beberapa
peenyempurnaan dan pengeditan, diktat tersebut dibukukan dan beredar luas di
seluruh negara muslim
termasuk Indonesia.
C.
Hubungan
Latar Belakang Penulisan dengan Metode Penulisan Kitab
Sebuah kitab tafsir yang ditulis oleh seorang mufassir
tidak terlepas dari aktivitas intelektual dan baground sosio-historis yang
dimiliki seorang mufassir. Dari kedua aspek tersebutlah dapat pula mempengaruhi
metode maupun sistematika seorang mufassir dalam menyusun kitabnya sesuai latar
belakang apa yang menjadikan seorang mufassir tergerak untuk melahirkan sebuah
kitab tafsir.
Pada pembahasan
sebelumnya telah diketahui bahwa latar belakang penulisan kitan Al-Ahkam ini
adalah sebagai diktat bahan mengajar untuk mahasiswa fakultas Syari’ah di
Universitas Kairo. Dengan latar belakang tersebut tentu dapat mempengaruhi
metode yang digunakan penulis dalam menulis kitabnya.
Dalam kitab Al- Ahkam
ini penulis tidak menyebutkan secara langsung metode yang
beliau gunakan, akan tetapi dalam kitab ini dapat diketahui bahwa Ali al-Sayis menggunakan
metode tahlili (analisis), hal ini dilihat dari penyebutan suatu ayat dalam
al-Qur’an, kemudian ayat tersebut ditafsirkan sesuai dengan permasalahan yang
terkait. Menurut pengamatan, Al-Sayis belum menyebutkan metode penafsiran seperti apa yang digunakan, namun
diperoleh beberapa langkah yang digunakan dalam penafsiran tersebut[10];
1. Disebutkan ayat tertentu dalam
surat tertentu. Apabila ayat tersebut terdapat asbabunnuzul, hal itu diutamakan
dalam penafsiran.
2. Terkait dengan gramatika
bahasa, suatu ayat yang disebutkan dan dijelaskan berdasarkan kata perkata yang
merupakan kalimat inti secara rinci.
3. Terdapat pemaparan aspek
balaghiyah (bahasa), sehingga mampu memperindah dalam pemaknaan.
4. Disebutkan munasabah dengan
ayat dan surat lain baik yang sebelum atau yang sesudahnya.
5. Untuk memperkuat argumen yang
muncul dalam penafsiran disebutkan hadis-hadis shahih terkait dengan ayat yang
ditafsirkan.
6. Terdapat pendapat ulama yang
disebutkan, terkait dengan pembahasan suatu hukum yang terdapat dalam ayat yang
menjadi pokok bahasan.
7. Terdapat syair-syair yang
digubah dari penyair.
8. Disebutkan istinbath hukum
(kesimpulan) yang terdapat dari ayat yang ditafsirkan.
Dari metode dan
langkah-langkah yang ditempuh Muhammad Ali Al-Sayis dalam menuliskan kitab
Al-Ahkam tersebut dapat dilihat betapa detail dan sistematisnya kitab Al-Ahkam
tersebut disusun. Hal ini tentu merupakan suatu kewajaran karena kitab tersebut
ditulis untuk diktat bahan pengajaran di suatu Universitas. Apalagi target
sasaran utama kitab tersebut adalah para mahasiswa pada masa modern yang
tentunya telah dituntut berpikir semakin sitematis dan berkembang. Maka dalam
menunjang hal tersebut, seorang guru (Muhammad Ali Sayis) harus dapat
mengimbangi kebutuhan para mahasiswanya yang diajarnya itu. Gelar pendidikan
sang penulis yang cukup tinggi pun sangat terkait erat dalam metode penafsiran
yang bercorak intelektualitis, lengkap dan sistematis. Karena semakin tinggi
pengalaman seseorang dalam suatu bidang pengetahuan akan menghasilkan kualitas
terbaik dalam karya-karya yang terkait dengan pengetahuan dan pengalamannya
tersebut.
Mengenai kekurangan
kitab Al-Ahkam yang tidak menyertakan kata pengantar dalam kitabnya menurut
pengamatan saya mungkin hal ini dikarenakan kitab tersebut awalnya hanya
diperuntukkan bagi para mahasiswanya. Sehingga penulisan latar belakang tidak
terlalu diperhatikan oleh penulis pada saat itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kitab kitab At-Tafsir Ayaat Al-Ahkam ditulis oleh seorang profesor di fakultas Syari’ah Universitas Al-Azhar Kairo Muhammad Ali Al
Sayis dilahirkan pada tahun 1319H/1899M di kota Matubis. Beliau seorang yang
mendapat banyak penghargaan di bidang ilmu pengetahuan dan menjabat sebagai
dekan fakultas Syariah di Universitas Al-Azhar Kairo.
Latar belakang penulisan kitab Tafsir Ayat al-Ahkam merupakan diktat
sebagai bahan mengajar yang disusun oleh Muhammad Ali al-Sayis untuk kalangan
mahasiswa fakultas Syari’ah di Universitas Kairo, Mesir. Dari latar
belakang tersebut berhubungan erat dengan metode kepenulisan kitab Al-Ahkam
yang sangat lengkap dan sistematis berupa metode tahlili.
B.
Saran
Sebagai salah satu kitab tafsir modern, sangat disayangkan kitab Al-Ahkam
karya Muhammad Ali Al-Sayis ini tidak dilengkapi kata pengantar pada awal bab
pembukaan kitab. Padahal dalam langkah-langkah metode penulisan kitab tersebut
sudah dibilang sangat lengkap dan sistematis. Alangkah lebih baiknya jika kitab
Al-Ahkam ini didahului kata pengantar (mukaddimah) dari sang penulis sehingga
para pembaca dapat mengetahui secara pasti mengenai informasi-informasi
berkaitan dengan kitab langsung dari pengarang tanpa harus melakukan penelitian
maupun pengamatan secara mandiri. Sehingga kesalahan dalam pengamatan dapat
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Sayis, Ali. Tafsir al-Ayat
al-Ahkam. Maktabah al-Isriyyah li al- thaba’ah wa al-Nasyr. 2002.
Ali Azazy, Muhammad. Hayatumm wa
Manhajuhum.(Teheran:Muassasah al-Taba’ah,1414 H)
Studi Kitab Tafsir,
Yogyakarta, Teras. 2004
http://membumikanquran.blogspot.co.id/2014/01/mengenal-kitab-at-tafsir-ayaat-al-ahkam.html
[3] Ibid
[4]
lihat pada Kitab Tafsir Ayat Ahkam Muhammad Ali Al Sayis.
[6]
Ibid. Hal 4 dari jilid kedua
[7]
Muhammad Ali Al Sayis. Tafsir Ayat Ahkam hal.2 jilid 3
[8]
Ibid hal 2 dari jilid ke empat
[9]Muhammad Ali Ayazy.Al Mufassirun, Hayatuhum Wa Manhajuhum. hal 103
[10]
http://nandhadhyzilianz.blogspot.co.id/2013/01/biografi-ali-al-sayis.html
0 komentar:
Posting Komentar