Kitab Al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an Karya Imam al-Qurthubi

A.    Biografi Pengarang
Pengarang dari kitab al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an  adalah Abu Abdillah Muhammad Ibn Ahmad Ibn al-Farid al-Anshari al-Hazraji al-Andalusi al-Qurthubi. Beliau dikenal sebagai seorang yang zuhud, wara’ dan bertakwa kepada Allah Swt, beliau senantiasa menyibukkan diri dalam menulis dan beribadah.[1]

Pada buku Ensiklopedi Agama dan Filsafat tercatat bahwa beliau dilahirkan di Cordova (Spayol) tahun 486 H/1093 M dan wafat pada bulan Syawwal tahun 567 H/1172 M.[2] Namun menurut al-Dzahabi dalam kitabnya tafsir wa al-Mufassirun menyebutkan bahwa al-Qurtubi wafat pada bulan Syawwal tahun 671 H.[3]

Beliau adalah seorang yang menempati kedudukan penting dikalangan ahli ilmu khususnya dibidang ayat-ayat hukum yang terdapat dalam al-Qur’an.[4] Di antara beberapa karya yang pernah beliau tuliskan adalah kitab Tafsir al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, al-Usna Fi Syarh al-Asma’ al-Husna, al-Tidzkar fi Afdhal al-Adzkar, Syarh al-Tuqhsa, Qam’u al-Hirsh bi al-Zuhd wa al-Qana’ah, al-Tadzkirah bi Umur al-Akhirah dan lain-lain.[5]
Sedangkan guru-guru Imam al-Qurthubi antara lain Ibnu Rawwaj, Imam Al-Muhaddits Abu Muhammad Abdul Wahab bin Rawwaj. Nama aslinya Zhafir bin Ali bin Futuh Al Azdi Al Iskandarani Al-Maliki, wafatnya tahun 648 H.  Ibnu Al-Jumaizi, Al-Allamah Baha’uddin Abu Al-Hasan Ali bin Hibatullah bin Salamah Al Mashri Asy-Syafi’I, wafat pada tahun 649 H. Ahli dalam bidang Hadits, Fiqih dan Ilmu Qira’at. Abu Al-Abbas Ahmad bin Umar bin Ibrahim Al-Maliki Al-Qurthubi, wafat pada tahun 656 H. Penulis kitab Al-Mufhim fisyarh Shahih Muslim. Al-Hasan Al-Bakari, Al-Hasan bin Muhammad bin Muhammad bin Amaruk At-Taimi An-Nisaburi Ad-Dimsyaqi atau Abu Ali Shadruddin Al-Bakari, wafat pada tahun 656 H, dan lain-lain.[6]

           
B.     Kitab al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an

a.      Isi Kitab

Kitab al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an  atau sering disebut kitab al-Qurtubi  ini terdiri dari 11 jilid,  20 juz . Kitab ini diterbitkan di Bairut, dengan nama penerbit  Dar al-Fikr pada tahun 1414 H/1993 M.
Rincian isi kitab dalam setiap jilid adalah sebagai berikut:[7]
1.      Jilid I
         Juz I          : Menafsirkan surah al-Fatihah dan al-Baqarah
      Juz 2         : Menafsirkan surah al-Baqarah
2.      Jilid II
         Juz 3         : Menafsirkan surah al-Baqarah
         Juz 4         : Menafsrikan surah Ali Imran
3.      Jilid III
         Juz 5         : Menafsirkan surah al-Nisa’
         Juz 6         : Menafsirkan surah al-Maidah dan al-An’am
4.      Jilid IV
         Juz 7         : Menafsirkan surah al-An’am, al-A’raf, dan al-Anfal
         Juz 8         : Menafsirkan surah al-Taubah dan Yunus

5.      Jilid V
         Juz 9         : Menafsirkan surah Hud, Yusuf, al-Ra’du, dan Ibrahim
         Juz 10       : Menafsirkan surah al-Hijr, An-Nahl, al-Isra’ dan al-Kahf
6.      Jilid VI
         Juz 11       : Menafsirkan surah Maryam, Taha, al-Anbiya’
         Juz 12       : Menafsirkan surah al-Hajj, al-Mu’minun dan al-Nur
7.      Jilid VII
        Juz 13       : Menafsirkan surah al-Furqan, al-Syua’ra’, al-Naml, al- Qashash, dan al-Ankabut
        Juz 14       : Menafsirkan surah al-Rum, Luqman, Sajadah, al-Ahzab,    Saba’ dan  Fathir.
8.      Jilid VIII
         Juz 15       : Menafsirkan surah Yasin, al-Shaafat, Shad, al-Zumar, Ghafir dan al-Fusshilat
        Juz 16       : Menafsirkan surah  al-Syura’, al-Zukhruf, al-Dukhan, al-Jatsiyah, al-Ahqaf, Muhammad, al-Fath dan al-Hujurat.
9.      Jilid IX
         Juz 17       : Menafsirkan surah Qaf, al-Zariyat, al-Thur, al-Najm, al-Qamar, al-Rahman, al-Waqiah, al-Hadid, al-Mujadalah 
       Juz 18       : Menafsirkan surah  al-Hasyr, al-Muntahanah, al-Shaff, al-Jum’ah, al-Munafiqun, al-Taghabun, al-Thalaq, al-Tahrim, al-Mulk, Nun, al-Haqqah, al-Maarij, Nuh.
10.  Jilid X
       Juz 19       : Menafsirkan surah al-Jiin, al-Muzammil, al-Muddatsir, al-Qiyamah, al-Insan, al-Mursalat, al-Naba’, al-Naziat, Abasa’, al-Takwir, al-Infithar, al-Muthaffifin, al-Insyiqaq dan al-Buruj.  
       Juz 20       : Menafsirkan surah  al-Thariq, al-A’la’, al-Ghasyiyah, al-Fajr, al-balad, al-Syams, al-Layl, al-Dhuha, Alam nasyrah, al-Tiin, al-Alaq, al-Qadr, al-bayyinah, al-Zalzalah, al-Adiyat, al-Qariah, al-Takatsur, al-Ashr, al-Humazah, al-Fil, al-Qurays, al-Maun, al-Kautsar, al-Kafirun, al-Nashr, al-Masad, al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas.


b.      Metode Penyusunan Kitab

 Metode penulisan yang digunakan oleh al-Qurthubi dalam  kitab tafsirnya adalah metode tahlili. Metode tahlili adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara keseluruhan dari awal hingga akhir berdasarkan susunan mushaf. Selain itu penulis menjelaskan ayat demi ayat, surah demi surah dengan menjelaskan makna mufradatnya serta beberapa kandungan lainnya. Pada pembahasan metode penyusunan kitab ini akan lebih dijelaskan beberapa point-point penting terkait dengan metode kitab al-Qurtubi, antara lain:

1.    Pendekatan dalam Menafsirkan Qur’an
a)      Pendekatan Syar’i (fiqhi)
Pendekatan ini berusaha mengkaji al-Qur’an dengan mengeluarkan hukum-hukum Islam produk istimbat yang diyakini, hukum tersebut secara bertahap digali hingga sampailah pada era perhatian terhadap produk istimbat.[8]
b)     Pendekatan Linguistik
Pendekatan linguistik adalah pendekatan yang lebih cenderung mengandalkan kebahasaan, dalam pendekatan ini di tekankan pentingnya bahasa dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an.[9]

2.    Penyajian Kitab
Metode penyajian kitab al-Qurthubi  adalah penulis  memilah-milah beberapa ayat al-Qur’an misalnya dalam satu surah ayatnya dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian dalam satu ayat dipenggal menjadi beberapa kata, dan setelah itu penulis  memberikan pembahasan secara rinci dengan memberikan penjabaran kosa kata, aspek gramatikal, aspek qira’ah, menyebutkan asbab al-Nuzul, lalu penulis menyebutkan berbagai pendapat ulama yang terkait dengan ayat. Namun beliau tak lupa mentarjih dari pendapat-pendapat tersebut. 


c.       Contoh Penafsiran      

والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من قبلكم إذا اتيتمو هنّ أجورهنّ………( الماءدة :۵
قوله تعالى : “والمحصنات”……. والتحصن: التمن : ومنه الحصن لأ نه يمتنع فيه, ومنه قوله تعالى : “وعلمناه صنعة لبوس لكم لتحصنكم من بأسكم ” (الانبياء: ٧۰) اى لتمنكم , ومنه الحصان للفرس (بكسر الحاء) لانه يمنع صاحبه من الهلاك . والحصان (بفتح الحاء) : المرأة العفيفة لمنعها نفسها من الهلاك. وحصنت المرأة تحصن فهى حصان.
وروي عن ابن عباس فى قوله تعالى : “والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب “. هو على العهد دون دار الحرب فيكون خاصا. وقال غيره : يجوز نكاح الذمية والحربية لعموم الاية. وروى عن ابن عباس انه قال: “المحصنات ” العفيفات العاقلات. وقال الشعبى : هو أن تحصن فرجها فلا نزنى, وتغتسل من الجنابة. وقرأ الشعبى “والمحصنات” بكسر الصاد, وبه قرأ الكسائ. وقال مجاهد: “المحصنات” الحرائر , قال أبو عبيد : يذب الى أنه لا يحل نكاح إماء أهل الكتاب, لقوله تعالى: ” فمن ما ملكت أيما نكم من فتياتكم المؤمنات” (النساء : ۲۵) وهذا القول الذى عليه جلة العلماء.
Dalam ayat tersebut al-Qurubi menafsirkan al-tahashun adalah sesuatu yang terpelihara dan tejaga baik: ( dari akar kata ini diambil kosa kata al-hisn (benteng) karena dengan benteng itu orang dapat bertahan dan selamat. Dalam konteks ini Allah berfirman: “Dan kami mengajarinya (Nabi Dawud) membuat baju besi agar dapat menyelamatkan kau dalam pertempuran” (al-Anbiya’: 80) artinya dengan berbaju itu kamu menjadi terpelihara dan terjaga (dari cidera dalam pertempuran).
Lafal al-hishan (dengan huruf ha’ berbaris dibawah الحيصان) yang berarti kuda jantan juga berasal dari akar kata ini karena kuda memang dapat mencegah pemiliknya dari kecelakaan. Tapi al-hashan (dengan huruf ha’ berbaris diatas الحصان) berarti al-afifat (perempuan baik-baik) karena kepribadiannya yang baik itu dapat menjaga darinya kehancuran. Perempuan yang pandai menjaga dirinya akan selalu terpelihara sehingga dia menjadi seorang yang terpelihara baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas berkenaan dengan firman Allah (sang perempuan baik-baik dari mereka yang telah diberi kitab) yaitu mereka yang mempunyai perjanjian damai dengan pemerintahan Islam bukan yang berada diwilayah perang. Jadi ayat itu berkonotasi khusus, (tidak umum bagi semua perempuan kaafir). Tapi ada yang berpendapat bahwa konotasi ayat itu umum pada semua perempuan kafir, baik yang zimmiyah, maupun yang harbiyat.
d.      Kelebihan dan Kekurangan Kitab[10]
Diantara kelebihanya adalah:
1.       Menghimpun ayat, hadits dan pendapat ulama pada masalah-masalah hukum. Kemudian beliau mentarjih salah satu di antara pendapat tersebut
2.       Sarat dengan dalil-dalil ‘aqli dan naqli yang beragam
3.       Dalam menafsirkan kaya akan unsur linguistik, bahasa dan sastra arab
4.       Ibnu Farhun berkata: Tafsir Qurtubi yang paling bagus dan paling banyak manfaatnya, membuang kisah dan sejarah, diganti dengan hukum dan istimbat dalil, serta menerangkan I’rob, qiroat, nasikh dan mansukh

Diantara kekurangannya:
1.       Banyak mencantumkan hadits-hadits dha’if tanpa diberi komentar (catatan), padahal beliau adalah seorang muhaddits (ahli hadits)
2.       Penulis menta’wil beberapa ayat yang berbicara tentang sifat Allah SWT.








[1] Abi Abdillah Muhammad Ibn Ahmad al-Anshari’ al-Qurthubi, al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, Jilid I ( t. Cet. Bairut: Dar al-Fikr, 1414 H/1993 M), hlm. 15

[2] Ibid., hlm. 11
[3] Muhammad Husain al-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun, Jilid II (Cet II; Kairo: Maktabah al-Wahbah, 1424 H/2003 M), hlm. 336 

[4]Ahmad Syurbasyi, Qishhatul Tafsir, diterjemahkan Zufran Rahman, Study Tentang Sejarah Perkembangan Tafsir al-Qur’an al-karim (Cet I; Jakarta: Kalam Mulia, 1999), hlm. 222

[5] Mahmud Nuqrasyi al-Sayyid Ali, al-Tafsir wa Rijaluh Baina al-Haqiqah wa al-Ifthira’ (Cet I; kairo: Dar al-Fikr al-Islamy, 1422 H/2001 M), hlm. 163 
[7] http://www.kumpulanmakalah.com/2016/09/tafsir-imam-al-qurthubi.html diakses pada 19 Maret 2017 pukul  10:00 WIB



[8] M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Ilmu Tafsir (Cet I; Yogyakarta: Teras, 2005), hlm. 138

[9] M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Ilmu Tafsir (Cet I; Yogyakarta: Teras, 2005), hlm. 143

5 komentar:

  1. Terbaik.. Mantavvvv😍😍😍👍😘

    BalasHapus
  2. Terima kasih byk2 utk ilmu ini.. Semoga penulis ini dan tokoh imam Qurtubi selamanya dlm rahmat Allah taala.. Aminn🤲

    BalasHapus
  3. Fighting.. Selamanya semangat buat mu😘💪💪💪💪

    BalasHapus

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.