Manuskrip Sana’a

Manuskrip Sana’a
Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
 Mata Kuliah Studi Manuskrip al-Qur’an, Tafsir dan Hadis
Dosen Pengampu : Bapak Dr. Ahmad Baidowi, M.Si





Disusun oleh :

 Sofia Aulia Zakiyatun Nisa               (NIM: 15530042)



FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

TAHUN 2017


A.    Sejarah Ditemukan  Manuskrip Sana’a[1]
Manuskrip Sana'a  ditemukan di Yaman pada tahun 1972, tahun ini berada pada rentang  abad ke-8 (kira-kira 70 tahun setelah kematian Nabi Muhammad). Hasil ini diperoleh dari tes dengan karbon-14 yang menunjukan beberapa perkamen dalam kumpulan ini sudah ada sejak abad 7 dan 8. Dari penemuan ini manuskrip sana’an dianggap sebagai versi paling tua dari Qur'an.[2]
Pada tahun 1972, pekerja bangunan yang merenovasi dinding di loteng Masjid Agung Sana'a di Yaman. Masjid Agung Sana'a adalah salah satu masjid tertua dalam sejarah Islam. Tanggal pembangunannya bisa dilacak sampai ke tahun 6 Hijrah, menurut Tradisi Muslim, salah seorang Sahabat Nabi Muhammad dipercayakan untuk membangun Masjid di Yaman, yang kemudian diperpanjang dan diperbesar oleh penguasa Islam dari waktu ke waktu.
Di masjid itulah ditemukan sejumlah besar perkamen dan manuskrip kuno. Mereka tidak menyadari apa yang mereka temukan dan mengumpulkan dokumen-dokumen tersebut, dan memasukkannya ke dalam 20 karung kentang, kemudian meninggalkannya di salah satu tangga menara Masjid.[3]
Presiden (saat itu) dari Otoritas Kepurbakalaan Yaman, Qadhi Isma'il Al-Akwa', menyadari adanya kemungkinan penemuan ini adalah penemuan penting. Al-Akwa meminta bantuan internasional dalam memeriksa dan melestarikan serpihan-serpihan naskah itu, dan pada tahun 1979 berhasil menarik perhatian seorang ilmuwan Jerman, yang kemudian membujuk pemerintah Jerman Barat untuk mengorganisir dan membiayai proyek restorasi.[4]
Restorasi manuskrip ini diorganisir dan diawasi oleh seorang ahli kaligrafi arab dan paleografi Qur'an yang bernama Gerd R. Puin dari Saarland University, di Saarbrücken, Jerman.  Sementara penggalian dilanjutkan, lebih banyak halaman yang ditemukan. Dari tahun 1983 hingga 1996, sekitar 15.000 dari 40.000 halaman telah dipulihkan, termasuk 12.000 pecahan yang berasal dari abad ke-8.[5]
Pada tahun 1999, Editor eksekutif website The Atlantic MOnthly Toby Lester, memberitakan penemuan Puin: "Beberapa perkamen yang ditemukan dari Yaman berasal dari abad ke-tujuh dan ke-delapan. Atau dua abad pertama agama Islam. Perkamen ini adalah Al Quran yang tua, mungkin yang paling tua yang pernah ada. Selain itu, sebagian serpihan ini menunjukan adanya perbedaan kecil (tapi mengganggu) dari teks Quran yang biasa. Perbedaan-perbedaan tersebut, walaupun tidak mengejutkan bagi ahli teks sejarah, bertentangan dengan keyakinan Muslim ortodoks bahwa Al Quran yang sekarang adalah kata-kata Tuhan yang sempurna, tidak pernah berubah, dan abadi."[6]

B.     Karakteristik Manuskrip Sana’a
Manuskrip Sana’a memiliki beberapa ciri yang menonjol sesuai pada perkembangan pada masanya, ciri-ciri terebut antara lain:
a.       Naskah manuskrip ditulis dalam tipe penulisan kufi dan hijazi
b.      Pada masa awal sebelum abad ke-8 ayat al-Qur’an ditulis tanpa harokat, tanpa titik
c.       Manuskrip Sana’a berbeda dari papirus (manuskrip kuno)
d.      Adanya spasi yang memisahkah tiap huruf maupun memisahkan tiap ayat al-Qur’an
e.       Belum adanya tanda yang menunjukkan ayat maupun surat
f.       Manuskrip ditulis pada perkamen-permaken kuno, belum ditulis di atas kertas
g.      Manuskrip Sana’a belum dihiasi iluminasi-iluminasi maupun sketsa-sketsa
h.      Manuskrip Sana’a relatif tidak mudah terbaca karena tidak ada pedoman penulisan tertentu dalam menuliskannya
i.        Masih banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bertumpuk-tumpuk sebagai editing dari penulis maupun penyalin
j.        Banyak teks-teks al-Qur’an yang korupt dan hilang pada beberapa bagian



[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Manuskrip_Sana%27a diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 11:00 WIB
[2] Taher, Abul (2000-08-08). "Querying the Koran". The Guardian. Guardian News and Media Limited. Diakses tanggal 20 Maret 2017
[3] Lester, Toby (January 1999). "What Is The Koran". The Atlantic Monthly. Diakses tanggal  20 Maret 2017

[4] Ibid.
[5] "Sana’a manuscripts: uncovering a treasure of  words". UNESCO Courier. May 2007. Diakses tanggal 20 Maret 2017
[6] Lester, Toby (January 1999). "What Is The Koran". The Atlantic Monthly. Diakses tanggal  20 Maret 2017


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.